Kamis, 05 Februari 2009

Seabad yang lalu ditanah Papua

Dari catatan harian R.Bayer K dan istrinya Anna Canbier 2 juli 1883 Seorang Zendeling yg pernah tinggal di Yaur Papua, Ia mengatakan Orang Papua Suku Yerisan dan Hundura masih dan banyak suku di Papua masih menganut sistim Kanibal dan Masih sering Melakukan peperangan Raak, perang budak yang tiada habis2nya.

Kalau misalkan aq kesini seabad silam bisa dibayangkan kalau aq nanti dicincang2 terus diremes2 dijadiin perkedel special, wuhahahhaha …. Emak-ku bakalan nangis tuh … 

Btw itukan seabad yang lalu, dan sekarang papua termasuk daerah penting, penting bagi mereka yg ingin berjelajah dihutan rimba ,bagi pedagang pasti dech cepet kaya kalau disini (untung terus) asala tau celah bisnis di papua aja, kok malah bahas perdagangan? Balik ketopik ya  , biar gimana juga suku asli sini menjadikan Indonesia lebih kuat, walaupun masih banyak tertinggal (maaf ya sodara2ku yg berada dipapua, bukannya ingin mendiskriminasikan) tapi dibandingkan sodara mereka RAS lain, gimana enggak ,pendidikan saja dari satu kabupaten dengan kabupaten atau kota lainnya saja masih mempunyai kesenjangan yg jauh, belum lagi kalau kita pinggiran kota ,mungkin perjalanan darat sekitar 4-5 jam dengan jarak tempuh 40-50 km dari kota, terkadang kita masih bisa melihat orang pake koteka, asikkan , pemandangan yang nggak biasa dilihat dimasyarakat Indonesia pada umumnya.

Dan aq juga baru denger kalo ternyata dalam satu suku itu masih ada yang namanya keluarga raja dan keluarga budak, dan dari mana asal kerajaan itu sendiri pada blom ada yg tau, atau mungkin itu pemberian/warisan dari perang kolonial Belanda, biar gampang mengadu domba gitu dech. Yah memang harus diakui, bahwa pendidikan belanda diindonesia lebih tertanam dibandingkan pendidikan pemerintah Indonesia .. coba kita flashback kalo belanda menguasai Indonesia 3,5 abad sedang Indonesia merdeka aja baru 60 th an, apa karena satu factor ini , yah yg tau hanya para politikus yang menguasai hajat hidup orang banyak. Siang aja toko2 dipapua masih banyak yang mengenal tutup untuk istirahat/tidur siang, ini khan budaya warisan Netherland.

Tapi apapun itu , saat ini rakyat Papua sudah bangun untuk maju, berupaya untuk bangkit dari pandangan sebelah mata, membuktikan bahwa papua juga mempunyai potensial alam dan manusia yg baik , dan menjauh dari budaya kanibal secara ekonomi rakyat (buktinya ada BLT dan dana otsus tho)

0 komentar:

Posting Komentar