Minggu, 08 Maret 2009

Hotel di Papua , seperti apa sich?

Hotel , bungalow, hostel, losmen , mana yang anda pilih kalau sedang berpergian. Jawabannya pasti “ditentukan dengan anggaran keuangan” hehehe , untuk area papua saya akan coba ceritakan pengalaman menginap dibeberapa hotel , tidak selalu terbayang kemewahan fasiitas yang ada khan kalau kita menginap dihotel, bahkan untuk beberapa hotel dipapua system penginapannya ada yang ala hostel, satu kamar berbagi dengan beberapa orang (ini hampir pada semua hotel di kota2 kecil papua) bisa dibayangkan kalau satu kamar tidur bareng sama orang yang baru saja kita kenal atau bahkan belum kita kenal, kalau sekamar sama cewek gimana ? lihat ceweknya ya … tua muda , cakep atau ndak, hehehehe . Hotelnya pun dalam satu kota rata rata bisa dihitung , bagaimana tidak terkadang dalam satu kota hanya ada satu atau dua buah hotel saja , kalau seperti itu apa bisa memilih? . untuk di Biak, kebanyakan penginapan bersifat penginapan Transit , Waktu itu saya menginap di Hotel Solo, Namanya sih hotel, tapi keadaannya jauh dari hotel, apalagi kota Solo, hotel ini lebih terlihat seperti Losmen, menempati bangunan tua dengan kamar kamar tambahan terbuat dari tripleks disisinya, persisi kaya kos kosan. Petugas receptionisnya adalah seorang bapak bapak gendut yang selalu memakan pinang . mulai dari sore sampe pagi hari , aduh ributnya , ternyata hotel ini bersebelahan dengan pasar ikan , mau tidak mau kericuhan pasar bisa terdengar jelas dari kamar hotel , ditambah lagi dengan beberapa pengeras saura penjual DVD bajakan degan lagu lagu hits mereka , ada yang dangdut dengan trio macannya , ada juga POP dengan kangen band nya.

Hotel di kota Timika lain lagi, karena kota ini more rich than other city on the papua, jadi kebanyakan hotelnya dijadikan tempat kos karyawan Freeport ,dikota ini juga ada hotel Sheraton (hotel yang paling banyak bintangnya dipapua) , cuman enaknya ya terjamin kualitas pelayanannya , Alhamdulillah gak ilang standart internationalnya. Beda lagi untuk kota tangguh atau membramo , coba keliling kota untuk cari hotel nggak bakalan ketemu , jadi harus buat tenda sendiri atau menumpang tidur dirumah warga. Dikota Babo , kalau dipenginapan kita sudah langsung dapat makan pagi, siang, dan malam, rate perharinya pun cukup murah , hanya 100 rb perhari . berbeda jauh dengan hotel hotel dikota lainnya yang mempunyai rate 300 – 400 rb perharinya. Di merauke saya mendapatkan hotel dengan bangunan kuno, mungkin sudah ada sejak jaman colonial belanda dulu ya? Kamarnya punya atap yang tinggi banget , mungkin lebih dari 3 meter dengan kamar mandi yang lengkap dengan bathtub, tapi justru membuat parno dengan gambaran keangkeran nya. Beda lagi kalau di kota Wamena , kota dingin ini sungguh menjadikan air hangat pilihan utama kalau mau mandi , tapi tidak semua hotel disana menyediakan water hitter di setiap kamar mandinya , dan cari penginapan disini susahnya bukan main, memang banyak sekali pelancong dikota ini, menyebabkan over booking di setiap hotelnya.

Rata rata penginapan dipapua pasti dituliskan larangan membawa cewek kedalam kamar , kenapa ya cuman lelaki yang dianggap suka “mengangkut” cewek ! , kalau ada tante tante ngangkut cowok boleh donk , hehehehe, dan larangan minum minuman keras dikamar (hal wajar untuk yang satu ini) ataupun dilarang merokok diatas kasur , kalau larangan dilarang makan pinang di kamar dan diatas kasur (saya yakin di hotel hotel luar papua manapun belum ada larangan ini). Ada satu lagi kebiasaan banyak hotel dipapua , door opennya hanya sampai jam 11 malam saja , pulang lebih dari jam itu maka silahkan tunggu diluar (sering sekali saya kalau kerja malam hari di perbankan atau BTS dan pulang jam 3 atau 4 pagi harus nongkrong didepan pagar hotel nungguin hotel buka dulu , udah bayar hotel mahal kok pake acara kedinginan diluar juga). Percaya atau nggak boleh dicoba kok , visit papua dech di 2009 ini, selamat mencoba :)

Leia Mais…